ANALISIS
REGRESI KORELASI
Analisis regresi
mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih peubah bebas (X) dengan satu
peubah tak bebas (Y). dalam penelitian peubah bebas ( X) biasanya peubah yang
ditentukan oelh peneliti secara bebas misalnya dosis obat, lama penyimpanan,
kadar zat pengawet, umur ternak dan sebagainya. Disamping itu peubah bebas bisa
juga berupa peubah tak bebasnya, misalnya dalam pengukuran panjang badan dan
berat badan sapi, karena panjang badan lebih mudah diukur maka panjang badan
dimasukkan kedalam peubah bebas (X), sedangkan berat badan dimasukkan peubah
tak bebas (Y). sedangkan peubah tak bebas (Y) dalam penelitian berupa respon
yang diukur akibat perlakuan/peubah bebas (X). misalnya jumlah sel darah merah
akibat pengobatan dengan dosis tertentu, jumlah mikroba daging setelah disimpan
beberapa hari, berat ayam pada umu tertent dan sebagainya.
Bentuk hubungan antara
peubah bebas (X) dengan peubah tak bebas (Y) bisa dalam bentuk polinom derajat
satu (linear) polinom derajat dua (kuadratik). Polinim derajat tiga (Kubik) dan
seterusnya. Disamping itu bisa juga dalam bentuk lain misalnya
eksponensial,logaritma,sigmoid dan sebagainya. Bentuk-bentuk ini dalam analisis
regresi-korelasi biasanya ditransformasi supaya menjadi bentuk polinom.
Dalam bentuk yang paling
sederhana yaitu satu eubah bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y) mempunyai
persamaan :
Y =a +bx
Disini a disebut intersep dan b koefisien arah
Dlam pengertian fungsi
persamaan garis Y + a +bx hanya ada satu yang dapat dibentuk dari dua buah
titik denagn koordinat yang berbeda yaitu ( X1, Y1) dan X2,Y2).
Hal ini berarti kita bisa membuat banyak sekali persamaan garis dalam bentuk
lain melalui dua buat titik yang berbeda koordinatnya/tidak berimpit.
Persamaan garis melalui
dua buah titik dirumuskan sebagai berikut :
Y
|
X
Sebagai contoh misalnya titik A (1,3) dan titik B ($,9) maka
persamaan gais linear yang dapat dibuat adalah :
(Y-3)(4-1) =(X-1) (9-3)
3Y-9 = 6X-6
3Y = 3 +6X Y=1+2X
Dalam bentukmatrik bisa kita buat persaman sebagai berikut :
Y1 = a +
b X1
Y2 = a +
b X2
Jadi a=1 dan b=2 sehingga persamaannya Y=1 +2X
Jika jumlah data sebanyak n maka persamaannya sebagai berikut ;
i= 1,2,3,…..n
disini βo adalah penduga a, β1 adlah penduga b
dan εi merupakan besarnya simpangan persamaan garis penduga. Semakin
kecil nilai εi persamaan regresi yang diperoleh akan semakin baik.
Jadi kita dapat menuliskan pengamatan kita menjadi
…………………..
Dengan notasi matrik dapt ditulis sebagi berikut :
Jadi kita peroleh matrik Y,X,β dan ε dengan dimensi sebagi berikut :
Jika diasumsikan E(ε) = 0 maka E(Y) = Xβ
Bila modelnya benar β
merupakan enduga terbaik yaitu dengan jalan melakukan penggadaaan awal dengan
X’ sehingga diperoleh persamaan normal sebagai berikut :
X’Y=X’X β
2x1 2x2
2x1
Jadi β=(X’X)-1X’Y
Disini(X’X)-1 adalah kebalikan (inverse)dari matrik X’X
(X’X)-1 =
Jadi
Contoh
Seorang peneliti ingin
mengetahui bentuk hubungan antara jumlah cacing jenis tertentu denagn jumlah
telurnya pada usus ayam buras. Untuk tujuan tersebut diperiksa 20 ekor ayam dan
ditemukan sebagai berikut :
Tabel 1 jumlah cacing dan jumlah telurnya pada usus ayam buras am
buras.
No
|
Jumlah Cacing ( Xi)
|
Jumlah telurnya (Yi)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
12
14
13
12
15
16
13
11
10
11
12
13
17
19
13
11
16
12
14
15
|
45
50
51
43
61
62
50
43
40
44
48
52
70
76
53
43
60
48
53
63
|
Total
|
269
|
1055
|
rataan
|
13,45
|
52,75
|
Dari data diatas kita bisa menghitung :
=12+14+13+…………………………+15=269
=45+50+51+……………………….+63=1055
=122+142+132+……………………+152=3719
=452+502+512+……………………+622=57449
=12x45+14x50+13x51+…………………+15x63=14604
Bila kita duga bentuk hubungan antara jumlah cacing (X)dan jumlah
telurnya (Y) adalah :
Ŷi=β0 +β1Xi+εi
i=1,2,3,……………………..,20
disini Ŷi adalah dugaan Yi
jadi persamaan normalnya adalah :
X’Y
=X’Xβ
Jadi Ŷ=-2,442 + 4,103 Xi,
Persamaan garis regresi Yi =-2,442 + 4,103 Xi bukanlah satu-satunya
garis penduga untuk menyatakan hubungan antara jumlah cacing dengan jumlah
telurnya. Sudah barang tentu masih banyak lagi bentuk persamaan penduga yang
dapat dibuat misalnya dalam bentuk persamaan Yi=βo+β1Xi+β2Xi2,Yi=βoXiβ1
( dalam bnetuk linear LnYi=Ln βo+βiLnXi)dan masih banyak
lagi bentuk yang lainnya
Untuk menyatakan apakah garis yang diperoleh cukup baik untuk
menggambarkan hubungan antara peubah bebas (X) dengan peubah tak bebas(Y) dapat
dilakukan pengujian bentuk model yang digunakan dan keeratan hubungannya
(korelasinya) untuk menyatakan ketepatan dan ketelitian persamaan garis regresi
yang diperoleh.
Garis regresi yang kita peroleh akan selalu melalui rata-rata peubah
X dan Y (X,Y)maka dapat dijelaskan seperti gambar dibawah ini
|
|
|
|
|
|
|
|
Dengan metode kuadrat terkecil maka kita peroleh :
Dari persamaan diatas maka diperoleh :
JK total =
JK Regresi =
JK Galat =
Sedangkan=
Untuk menetukan apakah
garis regresi yang kita peroleh cukkup dapatdipercaya maka kita dapat
mengujinya dengan uji F seperi tabel sidik ragam dibawah ini
Sumber
keragaman
|
Derajat
bebas
|
Jumlah kuadrat
|
Kuadrat tengah
|
F
hitung
|
F tabel
|
|
0,05
|
0,01
|
|||||
Regresi
Galat
|
p
n-1-p
|
JK R
JK G
|
KTR
KTG
|
|
|
|
Total
|
n-1
|
JK T
|
|
|
|
|
Jika hasil hitungan yaitu F hitung ()≥ dari F tabel (0,05; p,n-1-p) maka dapat disimpulkan
persamaan garis regresi nyata (P<0,05) bentuk persamaannya seperti yang kita
duga demikian pula jika F hitung ()≥ dari F tabel (0,05; p,n-1-p) maka dapat disimpulkan
persamaan garis regresi sangat nyata (P>0,05) atau dengan kata lain
persamaaan garis regresi tersebut tidak bisa kita terima sebagai penduga
hubungan antara peubah (X) dengan Peubah (Y)
Bila bentuk hubungan
antar peubah X dengan peubah Y sudah dapat kita terima maka kita ingin pula
mengetahui seberapa besar keeratan hubungannya(korelasinya). Walaupun bentuk
hubungan antara peubah X dengan peubah Y ada dalam bentuk yang benar belum
tentu korelasinya bsar karena banyakpeubah
lain yang turut mempengaruhi perubahan peubah Y
Besarnya perubahan peubah
Y yang dapat diterangkan oleh peubah X dengan menggunakan persamaan garis
regresi yang diperoleh disebut koefisien determinan
Koefisien determinat
diberi lambing r2 untukbentuk persamaan garis regresi sederhana dan
R2 untuk bentuk persamaan
lainnya, besarnya 0<r2 =R2<1 dan dihitung dengan
rumus :
Jadi koefisien korelasinya : r =R=
Dari tabel 1 kita dapat menghitung
JK Total =
= 57449-55651,25=1797,75
JK Regresi = (X’Y)’β (1055)(2,442)+ (14606)(4,103)
– 55651,25
=1692,625
.JK Galat = JK total- JK Regresi =
= 1797,75-1692,625=105,098
Jadi tabel sidik ragamnya adalah :
Sumber
keragaman
|
Derajat
bebas
|
Jumlah kuadrat
|
Kuadrat tengah
|
F
hitung
|
F tabel
|
|
0,05
|
0,01
|
|||||
Regresi
Galat
|
1
18
|
1692,652
105,098
|
1692,652
5,839
|
289,89
|
4,41
|
8,29
|
Total
|
19
|
1797,750
|
|
|
|
|
Jadi dapat disimpulkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh
sangat nyata (P<0,01) karena F hitung> F tabel pada taraf signifikansi
0,01 (289,89>8,29)
Jadi
Jadi dengan menggunakan persamaan garis regresi penduga Yi =-2,442 +
4,103 Xi banyaknya jumlah telur cacing pada usus ayam buras sekitar 94,15 %
ditentukan oleh banyaknya cacing dalam usus tersebut sedangkan 5,85 %
ditentukan atau dipengaruhi oleh factor lain.
Jadi kereratan hubungan
(r=±√0,9415=0,9703) dalam persamaan ini diambil hanya r positip karena dengan
bertambah besarnya nilai Xi nilai Yi juga meningkay. Untuk menyatakan apakah
hubungan cukup berarti maka besarnya r ini dapat kita bandingkan dengan r
tabel.
Jika r hitung ≥ r tabel
(0,05:p,db=n-p-1) maka disimpulkan keeratan hubungannya nyata (P>0,05) dan
jika r hitung≥r tabel (0,01;p,db=n-p-1)maka disimpulkan keeratan hungannya
sangat nyata (P<0,01) sedangkan jika r hitung< r tabel (0,05;p,db=n-p-1)
maka disimpulkan keeratan hubungannya tidak nyata (P<0,01)
Bila persamaan garis
regresi derajat polinomnya atau peubah bebasnya (X) lebih besar dari satu maka perlu
dilakukan pengujian terhadap koefisien garis regresinya (βj yaitu β1,β2,…………,βp),
untuk mengetahui βj yang mana yang menentukan ketepatan dan
ketelitian garis regresinya yang diperoleh.
Misalkan terdiri dari p
peubah bebas maka modelnya menjadi Yi = βo + β1Xi1+………..+βpXip
dengan persamaan normalnya :
disini d=p+1
Jadi
:β= (X’X)-1X’Y
Jika elemen-elemen matrik X kita kurangi dengan rata-rata
elemen-elemen tiap kolomnya maka diperoleh matrik XA. sebagai contoh
kita untuk p=2 maka matriknya adalah sebagai berikut :
Biasanya ditulis :
Untuk menguji βi kita cari kekalikan dari matriks XAXA-1kemudian
kita gandakan dengan regresi yaitu maka pengujian βi dapat dilakukan dengan rumus :
Disini √Sbi adalah elemen-elemen diagonal matrik XAXA-1
yang telah digandakan dengan regresi
Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara dosis oba tertentu
(X) dengan kadar Creatinin Ginjalnya (Y) dari hasil peneitiannya diperoleh
hasil sebagai berikut :
Data hasil penelitiannya sebagai berikut:
No
|
Dosis Obat mg (Xi)
|
Kadar Creatinin % (Yi)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
|
1
2
3
4
5
7
3
2
4
6
7
8
8
1
3
|
10
13
15
20
16
11
14
12
21
17
10
7
6
11
16
|
Jawab
Dari data yang diperoleh
diduga bentuk persamaan garis regresinya Yi =β0 +β1Xi +β2X12+εi
Jadi persamaann normalnya adalah X’Y=X’X β
Jadi persamaan garis regresinya adalah:
Ŷi=3,36313 + 6,77799Xi -0,80123X
JK total =
=
2903-2640,067=262,933
JK Regresi =(X”Y)’
=
=
669,263 +5442,726 -3248,988-2640,067
= 222,934
JK Galat == JK total – JK Regresi
= 262,933-222,934
=39,999
Jadi tabel sidik ragamnya adalah :
Sumber
keragaman
|
Derajat
bebas
|
Jumlah kuadrat
|
Kuadrat tengah
|
F
hitung
|
F tabel
|
|
0,05
|
0,01
|
|||||
Regresi
Galat
|
2
12
|
222,934
39,999
|
111,476
3,333
|
33,44
|
3,89
|
6,93
|
Total
|
14
|
262,933
|
|
|
|
|
Disini = KT Galat =3,333
Jadi dapat kita simpulkan bahwa persamaan garis regresi yang
diperoleh sangat nyata (P<0,01) karena F hitung > f tabel pada taraf
signifikasi 0,01(33,44>8,93)
Jadi
Maka R =√0,8479=0,9208
Bila kita bandingkan dengan R0,01(db=2;12)=0,732 maka
disimpulkan korelasinya sangat nyata (P<0,01)
Untuk menguji β1dan
β2 maka dicari matrik XAXA dan
kebalikkanya (XAXA-1)
JK X =
= 356 – 273,0667 = 82,9333
JK X2 =
= 15703 -8449,0667 =7253,9333
JK XX2 =
= 2278-
= 2278 – 1518,9333
=759,0667
X’AXA =
XAXA-1
Untuk maka
Untuk maka
Bila kita bandingkan t0,005(db=n-p-1=12)=3,055 tH
untuk β1 dan β2 lebih besar dari t tabel 0,01 maka
disimpulkan koefisien garis regresinya sangat nyata (P<0,01)
dar creatinin Darah (%)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar