Model Pembelajaran
Auditory Intellectually Repetition (AIR)
Model pembelajaran ini mirip dengan Model Pembelajaran Visualization
, Auditory , kinestetik (VAK) yang
artinya menurut kamus lengkap Inggris – Indonesia (S Wojowasito,Dkk,1980)
Visualization :
Pemberian gambar tentang
Auditory : Pendengar
Kinestetik : Ilmu gerak
Berarti arti dari VAK itu adalah memanfaatkan potensi
siswa yang telah dimilikinya dengan melatih atau mengembangkannya.
Bedanya model pembelajaran Auditory Intelectualy Repetition (AIR) dengan
model pembelajaran Visualization , Auditory ,kinestetik (VAK) hanya repetition
yaitu pengulangan yang bermakna, pemanfaatan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas
atau quiz.
Dari semua pengertian di atas bahwa Model pembelajaran
Auditory Intelectualy Repetition (AIR) adalah Memanfaatkan potensi siswa yang
telah dimilikinya dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau quis.
Meningkatkan Kreativitas
Matematika siswa melalui Model Pembelajaran Auditory Intelectualy Repetition
(AIR) pada pokok bahasan Himpunan
Seperti yang tertera pada judul yaitu Meningkatkan
Kreativitas matematika siswa melalui Model Pembelajaran Auditory Intelectualy
Repetition (AIR) pada pokok bahasan Himpunan, berarti Memanfaatkan potensi
siswa yang telah dimilikinya dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas
atau quiz.
Dalam hal pemberian tugas ini ada dua tugas yang harus dilakukan yaitu dengan tugas
secara tertulis dan secara lisan. Setiap pemberian tugas apabila siswa
menemukan kesulitan guru tetap mengarahkan siswa untuk melakukan
pengulangan-pengulangan yang bermakna.
Keunggulan dan kelemahan
dari Meningkatkan Kreativitas Matematika siswa melalui Model Pembelajaran
Auditory Intelectualy Repetition (AIR) pada pokok bahasan Himpunan
Keunggulan
- Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan idenya.
- Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan Matematika secara komprehensif.
- Siswa dengan kemampuan Matematika rendah dapat merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
- Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
- Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan.
Disamping keunggulan, terdapat pula kelemahannya yaitu
- Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa bukanlah pekerjaan mudah. Upaya memperkecil Guru harus punya persiapan yang lebih matang sehingga dapat menemukan masalah matematika tersebut.
- Mengemukakan masalah yang langsung dapat dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang diberikan.
- Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban mereka.
- KESIMPULANModel pembelajaran Auditory Intelectualy Repetition (AIR) adalah metode Memanfaatkan potensi siswa yang telah dimilikinya dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau quis.Upaya Meningkatkan Kreativitas matematika siswa melalui Model Pembelajaran Auditory Intelectualy Repetition (AIR) pada pokok bahasan Himpunan dengan pemberian tugas, dimana ini ada dua cara yaitu tertulis dan dan tidak tertulis.Kreativitas matematika itu adalah suatu bentuk penemuan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan ide-ide, struktur-struktur, dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada sebelumnya.
trimakasih atas penjelasannya mengenai model pembelajaran AIR. saya ingin meminta referensi pustaka mengenai model pembelajaran Air sebagai bahan skripsi saya. mohon bantuannya. trimakasih
BalasHapusMaaf Ibu Nita Talan, saya tidak memiliki referensi untuk model pembelajaran AIR.
BalasHapus