Translate

Senin, 19 Agustus 2013

PENDEKATAN SAVI


. Pendekatan SAVI

1. Pengertian Pendekatan SAVI
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki  mengemukakan tiga modalitas belajar yang dimiliki seseorang. Ketiga modalitas tersebut adalah modalitas visual, modalitas auditorial, dan modalitas kinestetik (somatic). Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial belajar berdasarkan apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Walaupun masing-masing orang belajar dengan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada satu di antara ketiganya.

Beberapa ciri-ciri yang menggambarkan gaya belajar tersebut adalah:
a.       Pembelajar visual senang menggambar diagram, gambar, dan grafik. Mereka juga suka membaca poster berslogan, bahan  belajar berupa teks tertulis yang jelas.
b.      Pembelajar auditori belajar dengan mendengar informasi baru melalui penjelasan lisan, komentar,  dan  kaset.
c.       Pembelajar somatis senang pembelajaran praktik supaya bisa langsung mencoba sendiri. Mereka suka berbuat saat belajar, misalnya: menggarisbawahi, mencoret-coret, menggambarkan.
Menurut Dave Meier tidak hanya gaya belajar visual, auitorial, dan somatis tapi juga gaya balajar intelektual. Gaya belajar intelektual bercirikan pemikir. Pembelajar intelektual menggunakan kecerdasannya untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan suatu hubungan, dan makna. Intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna.
Dave Meier (2003:90) menuliskan “Belajar dengan pendekatan SAVI dapat dikatakan dengan Belajar Berdasar Aktivitas (BBA) atau dapat juga dikatakan belajar dengan seluruh kepribadian. Belajar berdasar aktivitas secara umum jauh lebih efektif dari pada yang didasarkan presentasi, materi, dan media. Dan alasannya sederhana: Cara belajar itu mengajak orang terlibat sepenuhnya”.
Seperti ditunjukkan dalam gambar berikut:

Jika gerak fisik, aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera digabungkan, maka dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran. Pendekatan belajar tersebut dinamakan dengan pendekatan SAVI.
2. Karakteristik Pendekatan SAVI

Karakteristik pendekatan SAVI menurut Dave Meier adalah:

1.      Somatis

Somatis diartikan dengan gerak tubuh. Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan memanfaatkan tubuh (indera peraba, kinetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggunakan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.     Auditori
Belajar auditori berarti belajar dengan melibatkan kemampuan auditori artinya belajar dengan berbicara dan mendengar. Telinga terus menerus menangkap dan menyimpan informasi auditori bahkan tanpa disadari. Ketika telinga menangkap dan menyimpan informasi auditori, bahkan ketika membuat suara sendiri dengan berbicara beberapa area penting di otak menjadi aktif.
3.      Visual

Belajar visual adalah belajar dengan melibatkan kemampuan visual (penglihatan) yaitu belajar dengan mengamati dan mengambarkan, dengan alasan bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat memproses informasi visual daripada indera lain. Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan.
Dalam pembelajaran sebaiknya guru lebih banyak menitikberatkan pada peragaan atau media dan mengajak siswa melihat objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran. Contoh: guru memperlihatkan benda konkrit atau benda dalam bentuk gambar yang menyerupai bentuk tabung. Contohnya gambar di bawah ini.

 
                                                                       
Kaleng susu pada gambar, berbentuk tabung. Dengan demikian siswa lebih mudah mengingat bentuk tabung dan siswa dapat mengenali tabung dalam lingkungannya.
4.      Intelektual

Belajar intelektual adalah belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Belajar intelektual berarti menunjukkan apa yang dilakukan siswa dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. Belajar intelektual adalah bagian untuk merenung, mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna.
Siswa dapat belajar sedikit ketika menyaksikan sebuah penjelasan ceramah (V), tapi siswa dapat belajar jauh lebih banyak jika dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan apa yang mereka pelajari (A), dan memikirkan cara menerapkan informasi yang mereka dapat (I).

C. Aplikasi Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Matematika

1. Somatis
Untuk merangsang hubungan pikiran dan tubuh dalam pembelajaran matematika, maka perlu diciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik.

Contoh 1: Guru meminta siswa  untuk menggambar bentuk sebuah tabung di papan tulis yang sudah diketahui jari-jari (r) atau diameternya alasnya dan tinggi tabung. Diberikan diameter lingkarannya adalah 30 cm dan tinggi 40 cm.
Contoh 2: Guru meminta siswa untuk menggambar jaring-jaring tabung ke papan tulis sebagai langkah awal menemukan rumus luas permukaan tabung.
   
Kegiatan somatis juga dapat dilakukan dengan meminta siswa sesering mungkin untuk bangkit dari bangku dan maju ke depan kelas, misalnya untuk  mengerjakan soal-soal latihan. Dapat juga secara bergantian siswa dimintai pendapat atau ditanyai mengenai materi pelajaran dan siswa menjawabnya dengan berdiri.
2. Auditori
Dengan merancang pembelajaran matematika yang menarik saluran auditori, guru dapat meminta siswa  untuk membaca penjelasan pelajaran yang ada di buku dengan suara yang jelas. Atau guru bisa melakukan tindakan seperti mengajak siswa membicarakan materi apa yang sedang dipelajari. Siswa diminta mengungkapkan pendapat atas informasi yang telah didengarkan dari penjelasan guru. Dalam hal ini siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang telah diajarkan.
Contoh :
Guru      : “Apakah yang dimaksud dengan tabung?”
Siswa      : “Tabung adalah suatu bangun ruang yang dibatasi  oleh dua buah bidang lingkaran yang sejajar dan kongruen dan sisi lengkung sebagai sisi tegak di sekeliling lingkaran tersebut.
Guru       : “Sisi tabung terdiri dari?”
Siswa      :” Sisi tabung terdiri dari alas dan tutup berbentuk lingkaran, selimutnya berbentuk persegi panjang”.
3.    Visual
Dalam merancang pembelajaran matematika yang menarik kemampuan visual, guru dapat melakukan tindakan seperti meminta siswa menjelaskan kembali materi tabung yang telah diajarkan dengan menggunakan alat peraga, dengan maksud agar siswa yang lain dapat memperhatikan dan melihat alat peraga yang dipakai, sehingga mereka lebih memahami yang mana yang disebut alas dan tutup tabung, selimut tabung, jari-jari alas tabung (r),dan tinggi tabung(t).

Contoh : Guru meminta siswa untuk menggambarkan tabung di kertas karton dan menunjukkan pada siswa yang lain dan menjelaskannya.

4.    Intelektual
Dalam proses belajar Intelektual, siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan dari materi lingkaran yang telah dijelaskan oleh guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar