. Pendekatan SAVI
1. Pengertian Pendekatan SAVI
Bobbi
De Porter dan Mike Hernacki mengemukakan tiga modalitas belajar yang dimiliki seseorang. Ketiga modalitas
tersebut adalah modalitas visual, modalitas auditorial, dan modalitas kinestetik
(somatic). Pelajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar
auditorial belajar berdasarkan apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik
belajar lewat gerak dan sentuhan. Walaupun masing-masing orang belajar dengan
ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung
pada satu di antara ketiganya.
Beberapa
ciri-ciri yang menggambarkan gaya belajar tersebut adalah:
a.
Pembelajar visual senang menggambar
diagram, gambar, dan grafik. Mereka juga suka membaca poster berslogan,
bahan belajar berupa teks tertulis yang
jelas.
b.
Pembelajar auditori belajar dengan
mendengar informasi baru melalui penjelasan lisan, komentar, dan
kaset.
c.
Pembelajar somatis senang pembelajaran
praktik supaya bisa langsung mencoba sendiri. Mereka suka berbuat saat belajar,
misalnya: menggarisbawahi, mencoret-coret, menggambarkan.
Menurut Dave
Meier tidak hanya gaya belajar visual, auitorial, dan somatis tapi juga gaya balajar intelektual.
Gaya belajar intelektual bercirikan pemikir. Pembelajar intelektual menggunakan
kecerdasannya untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan suatu
hubungan, dan makna. Intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta,
memecahkan masalah dan membangun makna.
Dave Meier
(2003:90) menuliskan “Belajar dengan pendekatan SAVI dapat dikatakan dengan
Belajar Berdasar Aktivitas (BBA) atau dapat juga dikatakan belajar dengan
seluruh kepribadian. Belajar berdasar aktivitas secara umum jauh lebih efektif
dari pada yang didasarkan presentasi, materi, dan media. Dan alasannya
sederhana: Cara belajar itu mengajak orang terlibat sepenuhnya”.
Jika
gerak fisik, aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera digabungkan,
maka dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran. Pendekatan belajar tersebut
dinamakan dengan pendekatan SAVI.
2. Karakteristik Pendekatan SAVI
Karakteristik
pendekatan SAVI menurut Dave Meier adalah:
1.
Somatis
Somatis diartikan dengan gerak tubuh. Jika
dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan memanfaatkan tubuh
(indera peraba, kinetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta
menggunakan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.
Auditori
Belajar auditori
berarti belajar dengan melibatkan kemampuan auditori artinya belajar dengan
berbicara dan mendengar. Telinga terus menerus menangkap dan menyimpan
informasi auditori bahkan tanpa disadari. Ketika telinga menangkap dan
menyimpan informasi auditori, bahkan ketika membuat suara sendiri dengan
berbicara beberapa area penting di otak menjadi aktif.
3.
Visual
Belajar visual
adalah belajar dengan melibatkan kemampuan visual (penglihatan) yaitu belajar
dengan mengamati dan mengambarkan, dengan alasan bahwa di dalam otak terdapat
lebih banyak perangkat memproses informasi visual daripada indera lain. Setiap
siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah jika dapat melihat apa yang sedang
dibicarakan.
Dalam pembelajaran sebaiknya guru lebih banyak
menitikberatkan pada peragaan atau media dan mengajak siswa melihat objek-objek
yang berkaitan dengan pelajaran. Contoh: guru memperlihatkan benda konkrit atau
benda dalam bentuk gambar yang menyerupai bentuk tabung.
Contohnya gambar di bawah ini.
Kaleng susu
pada
gambar, berbentuk tabung. Dengan demikian siswa lebih mudah
mengingat bentuk tabung dan siswa dapat mengenali tabung
dalam lingkungannya.
4. Intelektual
Belajar
intelektual adalah belajar dengan memecahkan
masalah dan merenung. Belajar intelektual berarti menunjukkan apa yang
dilakukan siswa dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan
kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna,
rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. Belajar intelektual adalah bagian
untuk merenung, mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna.
Siswa dapat
belajar sedikit ketika menyaksikan sebuah penjelasan ceramah (V), tapi siswa
dapat belajar jauh lebih banyak jika dapat melakukan
sesuatu (S), membicarakan apa yang mereka pelajari (A), dan memikirkan cara
menerapkan informasi yang mereka dapat (I).
C.
Aplikasi Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran
Matematika
1.
Somatis
Untuk
merangsang hubungan pikiran dan tubuh dalam pembelajaran matematika, maka perlu
diciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari
tempat duduk dan aktif secara fisik.
Contoh 1: Guru meminta
siswa untuk menggambar bentuk
sebuah tabung di papan tulis yang sudah diketahui
jari-jari (r) atau diameternya alasnya dan tinggi tabung.
Diberikan diameter lingkarannya adalah 30 cm dan tinggi 40 cm.
Contoh 2: Guru meminta siswa untuk menggambar jaring-jaring tabung
ke papan tulis sebagai langkah awal menemukan rumus luas permukaan tabung.
Kegiatan somatis juga dapat dilakukan dengan meminta
siswa sesering mungkin untuk bangkit dari bangku dan maju ke depan kelas,
misalnya untuk mengerjakan soal-soal
latihan. Dapat juga secara bergantian siswa
dimintai pendapat atau ditanyai mengenai
materi pelajaran dan siswa menjawabnya dengan berdiri.
2.
Auditori
Dengan
merancang pembelajaran matematika yang menarik saluran auditori, guru dapat
meminta siswa untuk membaca penjelasan
pelajaran yang ada di buku dengan suara yang jelas. Atau
guru bisa melakukan tindakan seperti mengajak siswa membicarakan materi apa
yang sedang dipelajari. Siswa diminta mengungkapkan pendapat atas informasi
yang telah didengarkan dari penjelasan guru. Dalam hal ini siswa diberi
pertanyaan oleh guru tentang materi yang telah diajarkan.
Contoh :
Guru : “Apakah yang
dimaksud dengan tabung?”
Siswa : “Tabung adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang
lingkaran yang sejajar dan kongruen dan sisi lengkung sebagai sisi tegak di sekeliling
lingkaran tersebut.
Guru : “Sisi tabung terdiri dari?”
Siswa :” Sisi tabung terdiri dari alas dan tutup
berbentuk lingkaran, selimutnya berbentuk persegi panjang”.
3.
Visual
Dalam
merancang pembelajaran matematika yang menarik kemampuan visual, guru dapat
melakukan tindakan seperti meminta siswa menjelaskan kembali materi tabung
yang telah diajarkan dengan menggunakan alat peraga, dengan maksud agar siswa
yang lain dapat memperhatikan dan melihat alat peraga yang dipakai, sehingga mereka
lebih memahami yang mana yang disebut alas dan tutup
tabung, selimut tabung, jari-jari alas tabung
(r),dan
tinggi tabung(t).
Contoh : Guru meminta
siswa untuk menggambarkan tabung di kertas
karton dan menunjukkan pada siswa yang lain dan menjelaskannya.
4.
Intelektual
Dalam proses
belajar Intelektual, siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan dari materi
lingkaran yang telah dijelaskan oleh guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar