Pembelajaran induktif
Model pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi.
Model pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswaberpikir.
Struktur sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat dibutuhkan untuk belajar melalui model pembelajaran induktif. Model pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas dan terlepas dari resiko takut dan malu saat memberikan pendapat, bertanya, membuat konklusi dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar. Model ini dikembangkan atas dasar beberapa postulat sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir dapatdiajarkan
2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara
individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas,
bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif
tertentu. Dalam seting tersebut, mana siswa belajar mengorganisasikan fakta ke
dalam suatu sistem konsep,yaitu:
a. Saling menghubung-hubungkan data yang diperoleh
satu sama lain serta membuat kesimpulan berdasarkan
hubungan-hubungantersebut
b. Menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang
telah diketahuinya dalam rangka membangun hipotesis,dan
c. Memprediksi dan menjelaskan suatu fenomena
tertentu. Guru, dalam hal ini, dapat membantu proses internalisasi dan
konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut
3. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang
beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir
tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan
ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan
strategi mengajar tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapantersebut.
1.
ProsedurPembelajaran
Postulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya.
Taba mengidentifikasi tiga keterampilan berpikir induktif :
a. Konsep pembentukan (belajarkonsep)
Tahap ini
mencakup tiga langkah utama: item daftar (lembar, konsep), kelompok barang yang
sama secara bersama-sama, beserta label tersebut (dengan nama
konsep).Langkah-langka :
1. Membuat daftarkonsep
.
2.Pengelompokkan konsep berdasarkan karakteristik yang sama
2.Pengelompokkan konsep berdasarkan karakteristik yang sama
.
3. Pemberian label ataukategorisasi
3. Pemberian label ataukategorisasi
.
b. Interpretasi data
b. Interpretasi data
Strategi
kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan
menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep),
cara ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Langkah-langkah:
1. mengidentifikasi dimensi-dimensi danhubungan-hubungannya.
Langkah-langkah:
1. mengidentifikasi dimensi-dimensi danhubungan-hubungannya.
2. menjelaskan dimensi-dimensi danhubungan-hubungannya
.
3. Membuat kesimpulan
3. Membuat kesimpulan
c. Penerapan prinsip-prinsip
Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya mereka diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomenabaru
Langkah-Langkah:
1. Membuat hipotesis, memprediksikonsekuensi
1. Membuat hipotesis, memprediksikonsekuensi
.
2. Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atauprediksi.
2. Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atauprediksi.
3. Mengujihipotesis/prediksi
.
2. Peran Guru Dalam Model Pembelajaran Induktif
Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran induktif, guru telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan
membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan
observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sekali lagi, diingatkan, bahwa
model pembelajaran induktif memerlukan keterampilan bertanya yang bagus dari
guru. Selain itu guru juga harusmenjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada
tugas belajar yang diberikan, dan selalu menunjukkan ekspektasi positif
terhadap pencapaian hasil belajar siswa-siswanya.
Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif juga bergantung pada contoh-contoh /ilustrasi yang digunakan oleh guru serta kemampuan guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap contoh/ilustrasi yang diberikan.
3. Kelebihan Model PembelajaranInduktif
Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif juga bergantung pada contoh-contoh /ilustrasi yang digunakan oleh guru serta kemampuan guru membimbing siswa untuk melakukan analisis terhadap contoh/ilustrasi yang diberikan.
3. Kelebihan Model PembelajaranInduktif
1. Pada model pembelajaran induktif guru langsung
memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan
ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa
mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang
materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu
dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman
siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa denganguru
3. Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif
untuk memicu keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena
proses Tanya jawab tersebut.
4. Kelemahan Model Pembelajaran Induktif
1. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam
bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hamper sepenuhnya
ditentukan kemampuan guru dalam memberikanilustrasi-ilustrasi.
2. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif
ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan
mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk
membuat siswaberpikir
3. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada
lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar
yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan
pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai secarasempurna
4. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat
yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk
melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka
kemandirian siswa tidak dapat berkembangoptimal.
5. Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka
tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam
mengontrol proses belajar siswa.
6. Kesuksesan proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau
ilustrasi yang digunakan oleh guru.
7. Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan
muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses
induktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar