BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Sejarah
dapat didefinisikan sebagai "record of the whole human experience".
Dimana pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik
secara individu maupun kolektif bangsa/nation dimasa lalu tentang kehidupan
umat manusia. Khususnya Matematika, memiliki masa dimana awala ditemukan,
alat-alat peninggalan, beserta perkembangannya. Sehingga tim penyusun ingin
mempresentasikan materi yang menjadi
judul makalah ‘Perkembangan
Matematika Gerik Mengakhiri Masa Purbakala’.
1.2. Tujuan Makalah
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah
a. Menambah
wawasan tentang perkembangan matematika gerik mengakhiri masa purbakala
b. Menambah
pengalaman bagi tim penyusun
c. Melatih
ketanggapan terhadap sejarah dari matematika
1.3. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini adalah
a) Menambah wawasan tentang dunia sejarah
matematika
b) Menyegarkan pikiran tentang sejarah
matematika
BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN
MATEMATIKA GERIK MENGAKHIRI MASA
PURBAKALA
2.1. Catatan Sejarah Umumnya
Masa damai yang cukup lama,
dan selama dinasti Ptolemeus menguasai Mesir, kemajuan dan kebudayaan Mesir
berkembang pesat. Letak Alexandria sebagai kota persinggahan lalulintas
perdagangan dikawasan Laut Tengah. Universitas Alexandria pun memegang peran
pula dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan matematika pada khususnya.
Ekspansi kerajaan Romawi
untuk merebut Hegemoni dikawasan Laut Tengah menimbulkan peran yang
berkepanjangan dari tahun 264 – 146 BC. Syracuse ditaklukkan pada tahun 212 BC
dan Kartoge pada tahun 146 BC.
Walaupun Mesir sudah ditaklukkan
Romawi, namun tetap dibawah kekuasaan dinasti Ptolemeus hingga tahun 30 BC
dengan Kleopatra sebagai dinasti terakhir. Peperangan, pajak yang amat berat
oleh pemerintahan Romawi menyebabkan ilmu pengetahuan tidak berkembang lagi.
Akhirnya Universitas Alexandria menjadi pudar pada akhir masa purbakala. Dan
pada tahun 641 AD Alexandria jatuh ke tangan bangsa Arab.
2.2. Archimedes ( 287 – 212 BC )
(1) Riwayat Kehidupannya
Archimedes lahir tahun 287 BC
di Syracuse pulau Sicilia yang menjadi koloni Gerik, putra dari Hieron seoranga
raja dan ahli bintang dari pulau itu. Barangkali ia belajar di Universitas
Alexandria sebab ia bersahabat dengan Erasthothenes murid dari Euclides.
Archimedes dipandang sebagai
ahli matematika sepanjang sejarah dan yang terbesar pada masa purbakala. Ia
menciptakan alat – alat perang melawan serbuan Jenderal Marcellus dn tentara
Romawi. Menurut ceritanya ia menciptakan ketapel besar sebagai alat penembak
jitu, alat pengangkut beban berat yang menjatuhkan batu – batu besar ke atas
kapal – kapal perang Romawi. Ia menciptakan derek yang dapat mengangkat kapal –
kapal perang Romawi yang sandar dekat tembok Syracuse.
Cerita tentang penemuan hukum
Hidrostatika. Ketika ia diserahi raja Heron menguji kemurnian mahkota emas dari
raja itu. Ketika pikirannya terpusat pada persoalan mahkota itu diwaktu mandi
ia temukan hukum Hidrostatika.
Pada saat tentara Romawi
memasuki Syracuse pada tahun 212 BC ia sedang melukis diagram geometri diatas
talam pasir. Ia menyuruh tentara Romawi melihat diagramnya, dan mengakibatkan
tentara itu marah dan langsung menembak Archimedes.
(2) Karya – karya Archimedes
Dapat disebut beberapa karnyanya yang terkenal dengan judul
- Pengukuran Lingkaran
Dalam
buku ini Archimedes menguraikan Metode Klassik untuk menentukan pendekatan
nilai π
- Bujur Sangkar Parabola
Buku ini
berisi 24 Dalil, diantaranya membktikan bahwa luas suatu segmen parabola sama
dengan 4/3 x Luas segitiga yang alasnya tali busur parabola itu, sedang titik
sudut puncak segitiga adalah titik singgung garis sejajar dengan alas segitiga
itu. Dalam buku ini terdapat rumus – rumus untuk jumlah deret geometri.
- Tentang Spiral
Buku ini
berisi 28 Dalil mengenai sifat – sifat kurva spiral yang dikenal sekarang
sebagai spiral Archimedes dengan persamaan polar r = kθ.
Diberikan
pula cara behitung luas daerah yang diapit oleh dua jari – jari vektor titik
dari kurva itu.
- Liber Assumptorum
Tiruan
dari karya – karyanya dalam geometei dalam bidang dikumpulkan dalam buku ini.
Dalamnya terdapat rumus luas segitiga dinyatakan dengan ½ keliling dan segitiga
itu yakni rumus
- Tentang Bola dan Tabung
Dalam
buku ini terdapat 60 Dalil untuk menghitung luas bola dan bagian – bagiannya.
Menghitung isi bola, dan bagian – bagiannya.
- Tentang Konoida dan Sferoida
Di dalam
buku ini terdaat soal – soal membagi bola sehingga volume segmen bola dengan
perbandingan yang ditentukan. Persoalan yang mengahasilakan persamaan pangkat 3
dengan penyelesaiannya diberikan oleh Eutocues dalam tulisan lain. Terdapat 40
dalil dalam buku ini mengenai isi benda putaran yang terbentuk oleh kurva
dearajat dua.
- Penghitungan Mesir
Buku ini
diperuntukkan bagi Gelon putera raja Heron. Isinya mengenai aritmatika yang
menyajikan bilangan – bilangan besar, menentukan batas atas dari banyaknya
butir pasir mengisi suatu bola yang berputar di pusat bumi dan jari – jarinya
sampai ke matahari.
- Tentang Kesetimbangan Bidang
Buku ini
berisi 25 dalil. Uraian mengenai sifat sederhana dari titik berat, dan
penentuan titik berat bangun – bangun datar. Diantaranya penemuan titik berat
suatu segmen parabola yang dibatasi oleh dua tali busur sejajar.
- Tentang Benda Mengapung
Buku ini
berisi 19 dalil. Uraian antara lain mengenai pemakaian matematika pada
Hidrostatika, dan hukum ini ditemui pada pelajaran fisika sekolah lnjutan
sekarang.
- Metoda
Karya
Archimedes paling mengagumkan menurut zaman modern adalah tulisan dalam judul
metoda. Karya itu ditemukan oleh Herberg pada tahun 1906 di Konstantinopel.
2.
3. Eratosthenes
Ia
adalah orang kirene, menerima pendidikan di Athena. Padausia 40 tahun ia pindah
ke Alexandria atas panggilan Ptolemeus III. Oleh Ptolemeus diserahi tugas
melatih putranya, dan diberi jabatan menjadi kepala perpustakaan Universitas
Alexandria.
Mungkin
karena ia menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan pada masa itu seperti ahli
bintang, ahli ilmu bumi, sejarah, matematika dan sastra, maka ia tidak pernah mencapai
puncak kemasyurannya. Di antara karyanya yang dapatdisebut ialah alat melipatduakan
yang sudah diuraikan dalam fatsal yang lalu.
Karya
lain adalah saringan Erastosthenes untuk mendapatkan semua bilangan prima yang
kecil dari suatu bilangan yang ditentukan. Misalnya semua bilangan prima kecil dari
62.
Caranya
sebagai berikut :
Ditulis
semua bilangan ganjil mulai dari 3 sampai 62, yakni :
3
|
5
|
7
|
9
|
11
|
13
|
15
|
17
|
19
|
21
|
23
|
25
|
27
|
29
|
31
|
33
|
35
|
37
|
39
|
41
|
43
|
45
|
47
|
49
|
51
|
53
|
55
|
57
|
59
|
61
|
Pertama
disaring bilangan komposit kelipatan 3, kecuali 3.
Kemudian
bilangan komposit kelipatan 5, kecuali 5. Demikian seterusnya kelipatan 7, 11,…
Dengan
cara ini ada beberapa bilangan yang tercoret beberapa kali. Akhirnya terdapatlah
bilangan-bilangan yang tak tercoret. Bilangan-bilangan ini bersama-sama dengan
2 adalah daftar bilangan prima kecil dari bilangan yang ditentukan.
Maka
bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47,
49, 53, 59, 61,...
2.
4. Apollonius
Apollonius lahir pada 262 BC di Perga, Asia kecil sebelah selatan. Ia belajar
di Universitas Alexandria menjadi murid dari Euclides. Pada masa itu juga terdapat
suatu universitas meniru universitas Alexandria di Pergamum di Asia Kecil
sebelah barat. Tercatat Ia pernah mengajar di Universitas itu. Kemudian kembali
ke Alexandria dan meninggal disana200 BC.
Ia adalah seorang ahli perbintangan namun
menulis karya matematika. Karyanya yang terpenting adalah mengenai Irisan Kerucut
yang dipelajari orang sampai sekarang. Bukunya tentang Irisan Kerucut terdiri dari
8 jilid berisi 400 dalil ataupun rumus.
JILID
I :
Apollonius
menenmukan Irisan kerucut baik dari kerucu ttegak atau pun kerucut condong. Adapun
nama ellips, parabola, dan hiperbola berasal dari phythagoras sesuai dengan pengertian
berikut :
Alas
suatu persegi panjang diletakkan di atas suatu ruas garis, dengan satu ujung dari
alas itu bertindih dengan satu ujung ruas garis tersebut, maka persegi panjang dalam
kedudukan ellipsis terhadap ruas garis itu jika alasnya lebih pendek, parabola
jika tepat sama, hiperbola lebih panjang dari ruas garis itu.
Pemakaian pengertian ini kita perhatikan
pada irisan kerucut pada gambar dibawah ini. Y
B
P(x,
y)
A
Q F X
Titik
P pada irisan kerucut, puncak di A sumbu AX, titik api F, latus rectum AB.
Tentukan
suatu persegi panjang yang luasnya , dan sisinya AQ. Tempatkan persegi panjang itu pada
AB. Sisi lain persegi panjang itu mungkin lebih pendek dari AB, maka irisan kerucut
itu adalah ellips, jika sama adalah parabola, jika lebih panjang adalah hiperbola.
Pengertian di atas dapat dinyatakan dalam
susunan kordinat. Jikatitikpada irisan kerucut dengan latus rectum, p, maka
Bila diameter ellips atau hiperbola
yang melalui titik A adalah d maka persamaan ellips adalahdan persamaan hiperbola adalah
Dari bentuk-bentuk persamaan irisan kerucut
itu sebagian ahli-ahli matematika menyatakan bahwa geometri analitik adalah hasil
penemuan ahli matematika gerik purbakala.
JILID
II
Dalam jilid II di uraikan mengenai sifat-sifat
asimtot hiperbola, mengenai hiperbola bersekawan dan melukis garis singgung hiperbola.
JILID
III
Dalam jilid III terdapat beberapa teorema
yang terkait dengan irisan kerucut. Diantara teorema itu yang masih di ajarkan
di SLTA di Indonesia sampai tahun 1975 adalah mengenai letak empat titik harmonis
antara suatu titik dan titik pada garis kutubnya dengan titik potong garis melalui
kedua titik dengan irisan kerucut.
JILID
IV
Dalam jilid IV diuraikan teorema kebalikan
dari teorema-teorema dalam buku III.
JILID
V.
Dalam buku V dijelaskan mengenai sifat-sifat
normal irisan kerucut di suatu titik. Perhitungan mengenai panjang normal dan melukisnya
juga dijelaskan. Juga sudah diuaraikan tentang evolut suatu irisan kerucut.
JILID
VI
Dalam buku ini diuraikan mengenai garis
tengah bersekawan. Luas daerah jajar genjang pada garis tengah bersekawan. Teorema-teorema
tersebut diatas masih diajarkan dalam pelajaran ilmu ukur analitik di SMA dan
STM hingga tahun 1975.
Selain 8 jilid buku tentang irisan kerucut
terdapat enam karya lain. Diantara enam karya itu yang perlu disebut disini adalah
judul “tempat kedudukan di bidang datar”. Di antara teorema yang dibahas dalam buku
ini adalah teorema yang masih diajarkan atau terdapat dalam buku geometric
analitik sekolah lanjutan. Teorema ialah tempat kedududkan titik-titik P yang
perbandingan jaraknya kepada dua titik tetap A dan B adalah AP : BP = k. Suatu konstanta adalah suatu lingkaran.
Lingkaran ini disebut lingkaran Apollonius. Teorema lain dalam buku ini ialah :
jika terdapat beberapa titik tetap A, B, C,….., dan konstanta a, b, c,…..dan k,
maka TK titik P sehingga: a + b + c + …. = k adalah
suatu lingkaran.
2. 5.
Heron ( ± 75 AD )
Tahun
kelahirannya kurang jelas. Ia ahli dalam matematika, fisika dan teknik. Karya matematikanya
terutama ditujukan untuk pemakaian teknik dan penyelidikan tanah. Kanya dalam
geometri berjudul Metrica ditulis dalam tiga jilid.
(1) Metrika
jilid 1
Buku ini
berisi uraian mengukur luas bujur sangkar, persegi panjang, segitiga, trapesium
dan macam – macam segi empat secara khusus, segi banyak beraturan hingga segi
duabelas beraturan juga membicarakan pengukuran luas lingkaran dengan segmen –
segmennya, luas elips dan segmen – segmennya. Ia menemukan metode menentukan
pendekatan dari akar suatu bilangan yang bukan bilangan kuadrat. Sebut suatu
bilangan n = pq dengan p < q. Pendekatan pertama , artinya sudah lebih dekat
ke daripada ke p dan q.
Pendekatan kedua :
Pendekatan ketiga :
Demikian
seterusnya pendekatan kepada n dapat dilakukan menurut keperluannya.
(2) Metrika
Jilid 2
Dalam
buku ke dua ini diuraikan pengukuran isi dari kerucut, tabung, prisma,
paraleleipedum piramida, piramida terpancung, kerucut terpancung, bola dan
segmen bola dan benda bidang banyak beraturan.
(3) Metrika
Jilid 3
Dalam
buku ini dibicarakan bagian isi dari benda – benda geometri atas perbandingan
tertentu.
(4) Pneumatica
Sebagai
ahli teknik, dalam buku ini membicarakan lukisan 100 mesin dan pesawat seperti
pipa penyedot, mesin api, organ angin.
(5) Dioptrica
Dalam
buku ini dibicarakan sifat – sifat sederhana dari cermin, dan lukisan bayangan
cermin.
2.6.
Diophantus ( ± 75 AD )
Tahun
kelahirannya tidak jelas tetapi dibesarkan di Alexandria. Diantara karya –
karyanya terdapat judul – judul Aritmatica, tentang bilangan, poligon dan
porisms. Aritmetic berasal dari dua kata Gerik, arithmas = bilangan, techne =
limit. Bukti menguraikan cara analitik teori bilangan aljabar, dan buku ini
terdiri dari 13 jilid. Dalam buku ini terdapat berbagai jenis soal yang
diselesaikan dengan persamaan derajat satu, derajat dua dan derajat tiga.
Ahli –
ahli matematika pada zaman – zaman berikutnya tertarik pada soal – soal
diophantin dan melengkapinya. Diantara ahli – ahli itu seperti viete, bachet,
fermap, euler dan lagragne.
Diophantus
mulai menggunakan singkatan untuk menyelesaikan soal – soal aljabar. Maka
aljabar yang diciptakan oleh Diophantus disebut aljabar sinkopasi atau aljabar
singkatan ( synopatedalgebra ).
Singkatan
atau notasi diberikan pada peubah, pada pangkat, penjumlahan, pengurangan dan
kebalikan. Contoh dari notasi atau lambang aljabar yang diberikan dapat diusut
sebagai singkatan dari kata yang digunakan, misalnya pangkat dua dari perubah
ditulis sebagai ∆ γ yaitu singkatan dari dunamis atau pangkat dalam tulisan
gerik ialah : ∆ γ N A M I Ʃ
Pangakat
dari peubah diambil dari singkatan kubos dalam tulisan gerik K γ B O Ʃ yaitu K
pangkat γ.
Pangakat
4 sebagai pangkat 2 dari pangakat 2 dengan notasi ∆ pangkat γ ∆.
Pangkat
5 sebagai pangkat 3 dari pangkat 2 ditulis ∆ K pangkat γ. Pengurangan ditulis
dengan lambang Λ yakni singkatan dari leipes berarti kurang ditulis dengan
tulisan gerik Λ E ] ѱ ] Ʃ
Penjumlahan
menurut urutan penulisan peubah.
Peubah
berpangkat 1 ditulis dengan lambang Ʃ ( sigma ). Konstanta ditulis dengan
lambang M singkatan dari monades ( satuan ) M O N A ∆ E Ʃ, dan ditulis bersama
dengan bilangan huruf. Suku – suku positif ditulis lebih dahulu disusul semua
suku negatif.
2.
7. Pappus (±300 AD)
Perkembangan geometri gerik yang
begitu pesat oleh euclides, archimedes dan Appolonius masih di lanjutkan
pappus.
Karya
besar pappus adalahkumpulan matematika yang terdiri dari 8 jilid.
Penemuan penemuan pappus yang terus
di ajarkan di sekolah hingga sekarang antara lain adalah teoremat titik
berat.dalil ini dikenal sebagai dalil pappus Guldin.
Teorema
teorema yang terdapat pada jilid-jilid pada pappus kemudian menjadi dasar dari
geometri proyektif.
o
D g1
C B
A
g2
Gambar
2.9
Pada
gambar 2.9 terdapat 4 sinar mealui titik O, di potong oleh dua garis yang
disebut transversal berturut turut memotong sinar itu di A,C,B,D
dan ,.
Perbandingan
rangkap ditulis sebagai (A,B,C,D) maka menurut
teorema pappus (A,B ;C,D) = (.
2.
8. Catatan Sejarah bilangan Prim
Teorema pokok dalam aritmatika
mengatakan dalam bilangan bilangan prim adalah unsur bangunan bilangan bulat
didirikan. Oleh karena itulah banyak peneliti melakukan penelitian zaman
purbakala hingga munculnya komputer.
Erathostenes menemukan saringan
untuk menemukan barisan bilangan prim dalam barisan bilangan ganjil yang kecil
yang kecil dari dari suatu bilangan
tertentu.pada tahun 1570 Ernst meissel menemukan banyaknya bilangan prim di
bawah adalah 5.761.455 buah.
Komputer
lain menemukan untuk n= 521, 607 , 1279 , 2203, 2281, 3217 , 4253 , 4423 adalah
bilangan prim.namun hingga sekarang belum di temukan suatu cara umum menguji
apakah suatu bilangan itu prim atau tidak. Tetapi beberapa fungsi ditemukan
untuk menyusun suatu barisan bilangan prim dengan batas tertentu. Diantaranya
adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4. Pada
tahun 1947, W.H. Melss membuktikan terdapat suatu bilangan prim
Terbesar
tidak akan lebih dari untuk n bilangan cacah tetapi besarnya R itu
tidak ia tentukan.
2.
9 Trigonometri Gerik
Tidaklah
jelas dimana asal dari trigonometri itu. Penelitian atas tabel Plimpton
menunjukkan terdapat kolom yang memba nilai dari yang dikenal dalam trigonometri sekarang
sebagai nilai secans sudut dari segitiga siku – siku.
Barisan
bilangan pada kolom loh plimton yang sebagian telah rusak itu ternyata
merupakan nilai dari secans sudut dari hingga . Maka ada dugaan
terdapat tabel Babilonia itu untuk secans dari sudut sampai dengan .
Perkembangan
astronomi Babilonia melahirkan trigonometri. Mungkin astronomi babilonia sampai
ke Gerik dan berkembang di sana, dan melahirkan trigonometri bola pada
permulaannya.
1) Hipparchus
Hipparchus ( seorang ahli perbintangan termasuk pada
masanya. Ia melakukan pengamatan perbintangan di obseyatodam, terkemuka pada
masa itu di pulau Rhodes. Ia seorang pengamat yang amat teliti dlam perhitungan
panjang rata-rata putaran bulan, perhitungan inklamasi ekliptik, perhitungan
perubahan waktu siang dan malam, kecermatan perhitungan hingga pendekatan satu
detik.
Kemampuan dan kecermatannya menghitung perbedaan sudut lihat
bulan ( parallax ), menetukan titik terdekat bulan dari bumi adalah
mengagumkan. Ia sudah menentukan letak 850 bintang tetap dalam ruang bola
langit.
Hipparchus atau Hipscles barangkali yang memperkenalkan pembagian
lingkaran atas . Dari Hipparchuslah
asal penetuan letak tempat di bumi dengan lingkaran bintang dan bujur. Kecakapan
Hipparchus inilah dianggap sebagai awal perkembangan trigonometri.
Menurut Theon dari Alexandria terdapat 12 risalat mengenai tabel
tali busur yang disusun oleh Hipparchus. Tabel yang kemudian disusun oleh
Ptolemeus dipastikan diambil dari tabel Hipparchus itu. Satuan pengukuran
panjang tali busur suatu lingkaran adalah bagian dari jari – jari lingkaran itu. Panjang
tali busur di hadapan sudut pusat lingkaran diukur dengan satuan itu. Misalnya,
tali busur di hadapan kalau ditulis sebagai singkatan dalam bahasa
Indonesia menjadi tb kalau dipakai singkatan cord sebagai crd dalam
bahasa inggris maka ditulis crd
Dipakai singkatan tb artinya panjang tali busur di hadapan sudut adalah ( pengukuran dalam basis enam puluh ).
Hubungan dari daftar Ptolemeus itu dengan daftar sinus yang dikenal sekarang
dapat kita periksa seperti pada gambar 30 di bawah ini.
C
A
( d = diameter
lingkaran)
Karena panjang diameter adalah 120 satuan dan tali busur AC d
hadapan sudut , maka hubungan di atas
ditulis menjadi :
Tabel Ptolemeus dalam selang tersusun antara sampai dapat disetarakan sebagai daftar snus sudut –
sudut yang bersesuaian.
Dan
cara Ptolemeus itu hampir sama dengan yang terdapat dalam risalat Hipparchus.
Uraian – uraian dalam risalat itu sesuai dengan persoalan – persoalan geometri
dalam segitiga bola siku –siku.
2) Menelaus
Menelaus adalah salah seorang ahli matematika dari Alexandria.
Ia menulis tiga jilid buku berjudul Sphaerica. Isi buku itu terutama
menguraikan trigonometri Gerik. Jilid 1, berisi uraian tentang segitiga bola.
Kalau buku Euclides telah menguraikan teorema segitiga dalam bidang datar, maka ia menyusun teorema tentang segitiga
bola.
Teorema mengenai kongruensi, sama kaki dari segitiga bola.
Berbeda dengan segitiga di bidang datar, bahwa dua segitiga bol adalah kongruen
bila sudut – sudutnya sama.
Jlid II, buku itu
berkaitan dengan teorema untuk keperluan ilmu perbintangan. Jilid II, berisi
uraian untuk pengembangan teorema pada trigonometri segitiga bola. Siswa –
siswa, di sekolah lanjutan mengenal ia dari dalil Menelaus pada pelajaran
geometri bidang.
Pada gambar 31, suatu garis g sebgai transversal memotong sisi
AC, BC, dan AB berturut – turut di titik D, E, dan F, maka . Dalil yang beranalogi dengan dalil itu pada
segitiga bola adalah sebagai berikut.
Jika suatu lingkaran besar mennjadi transversal dari suatu
segitiga ABC, memotong AC, BC dan AB berturut – turut di titik D, E dan F maka:
3) Ptolemeus
(Tahun
Claudius
Ptolemeus adalah ahlimatematika dari Alexandria. Karyanya yang terpenting
berupa kumpulan matematka dengan judul Syntaxis Mathematica. Buku ono lebih
terkenal dalam terjemahan bahasa Arab dengan judul “Almagest”. Buku ini tergi
atas 13 jilid. Di dalam buku ini terkumpul secara teratur rapi dan padat hasil
karya dari Hipparchus.
Jilid
I :
Buku I berisi pendahuluan pelajaran
astronomi, daftar tali busur seperti telah diuraikan tadi sebagai kelanjutan
dari daftar Hipparchus. Dari buku ini kita kenal dalil Ptolemeus yang terdapat
dalam buku – buku geometri Sekolah Lanjutan. Dalil itu berbunyi : Hasil kali
diagonal suatu seigempat tali busur sama dengan jumlah hasil kali sisi – sisi
berhadapan.
Sedikit catatan tentang jilid lain,
dalam buku VI, diberikan teori terjadinya gerhana. Ia memberi pendekatan 4
tempat desimal pada . Dalam buku VII dan
VIII terdapat nama – nama dari 1028 bintang tetap. Maka dapat dikatakan bahwa
buku Almagest menjadi buku pegangan utama ilmu perbintangan hingga munculnya
teori Copernicus dan Kepler.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari
uraian yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi
perkembangan matematika yang dimulai dari zaman purbakala, masa akhir purba
kala, hingga saat ini. Hal ini menyebabkan matematika menjadi ilmu yang dapat
berkembang dalam situasi masa/ zaman
tertentu tanpa meninggalkan sejarah terciptanya matematika tersebut.
3.2.SARAN
Supaya
makalah ini dapat menjadi sumber referensi bagi pembacanya, untuk mengetahui
cikal-bakal berkembangnya matematika.
Jika terdapat temuan baru yang dapat mengembangkan isi dari makalah ini, supaya dapat menyunting isi dari laporan makalah ini.
Jika terdapat temuan baru yang dapat mengembangkan isi dari makalah ini, supaya dapat menyunting isi dari laporan makalah ini.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Sitorus, J. (1990).Pengantar Sejarah Matematika dan Pembaharuan Pengajaran Matematika di
Sekolah.Bandung:Tarsito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar