A.
Representasi
Menurut NCTM
(dalam Teacher Professional Development and Classroom Resaurces Across the
Curriculum), representasi membantu menggambarkan, menjelaskan, atau memperluas
ide matematika dengan berfokus pada fitur-fitur pentingnya. Representasi
meliputi simbol, persamaan, kata-kata, gambar, tabel, grafik, objek
manipulatif, dan tindakan serta mental, cara internal berpikir tentang ide
matematika. Kemampuan
Representasi Matematik adalah kemampuan siswa untuk mengemukakan ide
matematika dalam suatu konfigurasi yang dapat menyajikan sesuatu
hal dalam suatu cara tertentu (Irwandi,2012).
Kalathil dan Sherin (dalam Kartini,2009) menyatakan bahwa segala sesuatu yang dibuat
siswa untuk mengekternalisasikan dan memperlihatkan kerjanya disebut
representasi. Jones & Knuth (dalam Fadilah,2008) Representasi adalah model atau bentuk
pengganti dari suatu situasi masalah atau aspek dari suatu situasi masalah yang
digunakan untuk menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat
direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-kata, atau simbol matematika.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa representasi
adalah ungkapan-ungkapan dari bahasa matematika
yang ditampilkan siswa sebagai model atau bentuk pengganti dari suatu situasi
masalah yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang
dihadapinya sebagai hasil dari interpretasi pikirannya.
B.
Standar Representasi
Adapun standar representasi yang ditetapkan National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) untuk program
pembelajaran dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas 12 adalah bahwa harus
memungkinkan siswa untuk:
1. membuat dan menggunakan representasi untuk mengatur,
mencatat, dan mengkomunikasikan bahasa/simbol matematika,
2. memilih, menerapkan, dan menterjemahkan antar
representasi matematika untuk memecahkan masalah,
3. menggunakan representasi untuk memodelkan dan
menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan matematika.
C.
Bentuk-bentuk
Operasioanl Representasi
Sejalan
dengan standar representasi menurut NCTM, beberapa representasi yang dapat digunakan dalam mengkomunikasikan matematika antara lain
tabel, gambar, grafik, persamaan atau notasi matematis, serta menulis dengan bahasa
sendiri, baik formal maupun informal. Mudzakir
(dalam Suryana,2012) pada penelitiannya mengelompokkan representasi matematis
ke dalam tiga ragam representasi yang utama, yaitu
1) representasi visual berupa
diagram, grafik, atau tabel, dan gambar;
2) Persamaan atau ekspresi
matematika; dan
3) Kata-kata atau teks
tertulis.
Dalam
menyelesaikan suatu masalah yang terkait
dalam representasi siswa setidaknya harus memenuhi tiga bentuk operasional sebagai berikut:
No
|
Representasi
|
Bentuk bentuk
Operasional
|
1
|
Representasi visual
a) Diagram, tabel, atau grafik
|
· Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke
representasi diagram, grafik, atau tabel
· Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
|
b) Gambar
|
· Membuat gambar pola-pola geometri
· Membuat gambar untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya
|
|
2
|
Persamaan atau ekspresi matematis
|
· Membuat persamaan atau model matematika dari
representasi lain yang diberikan
· Membuat konjektur dari suatu pola bilangan
· Menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
|
3
|
Kata-kata atau teks tertulis
|
· Membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan
· Menuliskan interpretasi dari suatu representasi
· Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan
kata-kata
· Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu representasi yang disajikan
· Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis
|
Simbol, bagan, grafik, dan diagram merupakan metode yang sangat baik untuk
menyajikan ide-ide dan hubungan dalam matematika. Simbol, bersama dengan alat
peraga seperti bagan dan grafik, harus dipahami oleh siswa sebagai cara untuk
mengkomunikasikan ide-ide dalam matematika kepada orang lain (Van de Walle,
2008). Mengubah satu penyajian ke dalam bentuk penyajian yang lain merupakan
cara yang penting untuk menambah pemahaman terhadap suatu ide.
D.
Peranan
Representasi
dalam
Matematika
Representasi digunakan secara luas dalam bidang
kajian matematika karena representasi dapat membantu guru dan
siswa untuk mengembangkan, berbagi, dan menyajikan situasi
masalah nyata kedalam bahasa matematis. Manfaat representsi bagi guru
sendiri, diantaranya adalah:
1. Pembelajaran yang
menekankan representasi akan menyediakan suatu konteks yang kaya untuk
pembelajaran guru.
2. Meningkatkan pemahaman siswa
3. Menjadikan representasi sebagai
alat konseptual
4. Meningkatkan
kemampuan siswa dalam menghubungkan representasi matematik dengan koneksi
sebagai alat pemecahan masalah
5. Menghindarkan atau
meminimalisir terjadinya miskonsepsi
Untuk itu guru perlu mengembangkan dan melatih siswa meningkatkan
kemampuan representasinya dalam menyelesaikan suatu masalah yang diberikan.
Karena apabila kemampuan representasi siswa itu baik, maka diharapkan siswa
juga memiliki kemampuan pemecahan masalah, penalaran, komunikasi matematis dan
koneksi matematis yang baik pula. yang tentunya akan menghasilkan pembelajaran
yang lebih bermakna.
Menurut NCTM
(dalam Principle and Standard for Mathematics Education, program
pembelajaran matematika sebaiknya menekankan pada representasi matematis untuk
membantu perkembangan pemahaman matematis sehingga siswa mampu:
1. Membuat dan menggunakan
representasi untuk mengatur, mencatat, dan mengomunikasikan ide-ide.
2. Mengembangkan suatu
bentuk perwujudan dari representasi matematis yang dapat digunakan dengan
tujuan tertentu, secara fleksibel dan tepat
3. Mengomunikasikan representasi
untuk memodelkan dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan matematis.
Representasi tersebut membantu untuk
menggambarkan, menjelaskan, atau memperluas ide matematika. Siswa menggungkapkan ide-ide ketika
mereka membuat tabel data, ketika mereka menjelaskan dalam kata-kata atau
dengan gambar dari sebuah objek seperti persegi panjang, silinder, atau
ketika mereka menerjemahkan aspek masalah menjadi persamaan.
Representasi
beragam perlu dimunculkan dalam setiap pembelajaran untuk memperkaya pengalaman
siswa. Keterampilan representasi matematik beragam dapat dilatih kepada siswa
melalui penyajian materi atau masalah-masalah yang dikemas secara kontekstual.
Hal ini bertujuan untuk memicu siswa agar menggunakan kembali ataupun
mengaitkan masalah-masalahnya dengan pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya.
Siswa dapat mengembangkan dan
memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep matematika dan hubungan
karena mereka menciptakan, membandingkan, dan menggunakan berbagai
representasi. Representasi berguna dalam
semua bidang matematika karena representasi membantu
mengembangkan, berbagi, dan meningkatkan pemikiran matematika. (NCTM, 2000).
E.
JENIS-JENIS REPRESENTASI
Goldin (dalam Fadillah, 2008) membagi representasi menjadi dua,
yaitu representasi eksternal dan internal. Representasi
eksternal adalah hasil perwujudan untuk menggambarkan apa-apa yang dikerjakan
seseorang secara internal atau dalam representasi internalnya. Representasi
internal dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung karena merupakan
aktivitas mental dari seseorang dalam pikirannya (minds-on). Tetapi representasi internal seseorang itu dapat
disimpulkan atau diduga berdasarkan representasi eksternalnya dalam berbagai
kondisi; misalnya dari pengungkapannya melalui kata-kata (lisan), melalui
tulisan berupa simbol, gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga (hands-on). Dengan kata lain terjadi
hubungan timbal balik antara representasi internal dan eksternal dari seseorang
ketika berhadapan dengan sesuatu masalah.
Gagatsis dan Elia (dalam Fadillah, 2008) bahwa untuk
siswa kelas 1, 2 dan 3 sekolah dasar, representasi dapat digolongkan menjadi
empat tipe representasi, yaitu representasi verbal (representasi descriptive), gambar informational,
gambar decorative, dan garis bilangan
(representasi depictive).
F.
PENERAPAN REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Salah
satu kemampuan yang juga sangat
penting dalam standar proses pembelajaran matematika adalah kemampuan representasi,
karena diharapkan dengan kemampuan representasi yang
tinggi dalam menyelesaikan suatu masalah yang diberikan, maka dapat dikatakan
siswa juga memiliki kemampuan pemecahan masalah, penalaran, koneksi, dan
komunikasi yang baik juga. Masalah tersebut dapat diselesaikan siswa menggunakan
berbagai representasi, misalnya menggunakan grafik, atau menggunakan tabel data
dan dapat pula myatakannya dengan persamaan (simbolik), ataupun dengan
menggunakan representasi verbal.
Contoh
1
No
|
Representasi
|
Bentuk-bentuk Operasional
|
1
|
Representasi visual
a) Diagram, tabel, atau grafik
|
· Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke
representasi diagram, grafik, atau tabel
· Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
|
b) Gambar
|
· Membuat gambar pola-pola geometri
· Membuat gambar untuk memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaiannya
|
Materi
Pokok :
Statistika
Kelas/Semester : VII/Dua
Kompetensi
Dasar : 3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga
dan membuat generalisasi (kesimpulan)
4.8 Mengumpulkan,
mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram, dan grafik.
Indikator : Siswa dapat mengolah dan menyajikan data
dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik
Masalah
1
Berdasarkan suatu survey oleh lembaga
penelitian, diketahui bahwa populasi hewan A berkurang menjadi setengahnya
setiap 10 tahun. Dapat diperkirakan pada tahun 2050 populasinya tinggal 1 juta
ekor. Tentukan jumlah populasi hewan setiap 10 tahun sekali dari tahun 2000 sampai
tahun 2050!
Alternatif
Penyelesaian:
Diketahui
Jumlah
populasi hewan A tahun 2050 adalah 1
juta
Jumlah
populasi hewan A berkurang setegahnya setiap 10 tahun.
Ditanya:
Jumlah
populasi hewan setiap 10 tahun dari tahun 2000 sampai tahun 2050
Penyelesaian
:
Misalkan
a
adalah jumlah populasi hewan pada tahun 2000. Maka dapat ditulis menjadi
Tahun
2000 jumlah populasi adalah a
Tahun
2010 jumlah populasi berkurang setengah dari populasi tahun 2000
Tahun
2020 jumlah populasi berkurang setegah dari populasi tahun 2010
Tahun
2030 jumlah populasi berkurang setengahnya dari populasi tahun 2020
Tahun
2040 jumlah populasi berkurang setegahnya dari populasi tahun 2030
Tahun
2050 jumlah populasi berkurang lagi setengahnya dari populasi tahun 2040
Berdasarkan
data tersebut dapat ditentukan jumlah populasi hewan A setiap 10 tahun adalah :
Tahun
|
Pola Perkalian
|
Jumlah
Populasi Hewan (juta)
|
2000
|
2 × 2 × 2 × 2
× 2 ×1
|
32
|
2010
|
2 × 2 × 2 × 2
× 1
|
16
|
2020
|
2 × 2 × 2 × 1
|
8
|
2030
|
2 × 2 × 1
|
4
|
2040
|
2 ×1
|
2
|
2050
|
1
|
1
|
Setelah diketahui jumlah populasi hewan A
setiap 10 tahun dari tahun 2000 sampai tahun 2050, maka dapat digambarkan
perkembangan populasi hewan A dalam bentuk diagram seperti berikut:
Contoh
2
2
|
Persamaan atau ekspresi matematis
|
· Membuat persamaan atau model matematika dari
representasi lain yang diberikan
· Membuat konjektur dari suatu pola bilangan
· Menyelesaikan masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
|
Materi pokok : Barisan dan Deret
Kelas/Semester : IX/Dua
Kompetensi Dasar : 3.10 Menerapkan pola dan generalisasi untuk membuat prediksi
4.4.
Mengenal pola bilangan, barisan, deret, dan semacam, dan memperumumnya,
menggunakan masalah nyata serta menemukan masalah baru
Indikator : Siswa
menentukan nilai dari
Masalah 2 :
Pada
malam pertunjukkan dalam rangka membantu korban bencana alam, ruangan tempat
duduk untuk para penonton dibagi atas beberapa baris. Masing – masing baris
terdiri dari 200 tempat duduk. Harga karcis baris terdepan Rp. 150.000,00 per
orang dan harga kacis baris paling belakang sebesar Rp. 50.000,00 per orang.
Selisih harga karcis untuk tiap baris itu sama. Jika semua karcis habis terjual
maka panitia berharap akan memperoleh uang sebesar Rp. 120.000.000,00.
Berapakah harga karcis per orang dari sebelum baris paling belakang?
Alternatif Penyelesaian:
Karena
selisih harga karcis untuk tiap baris selalu sama maka masalah itu akan
diselesaikan menggunakan deret aritmatika. Perolehan uang dari karcis kelompok
paling depan sebagai suku pertama (a) dan perolehan uang dari karcis kelompok
paling belakang sebagai suku terakhir (Un).
a = (200)(150.000) = 30.000.000
Un
= (200)(50.000) = 10.000.000
Sn
= 120.000.000
Ruangan
tempat duduk dibagi atas 6 kelompok, maka harga karcis sebelum kelompok paling
belakang adalah merupakan suku kelima (U5).
Jadi harga karcis per orang pada baris
sebelum baris paling belakang adalah Rp. 70.000,00
Contoh 3
3
|
Kata-kata atau teks tertulis
|
· Membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan
· Menuliskan interpretasi dari suatu representasi
· Menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika dengan
kata-kata
· Menyusun cerita yang sesuai dengan suatu representasi yang disajikan
· Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis
|
Materi Pokok : Bilangan
Kelas/Semester : VII/Satu
Kompetensi Dasar : 3.2 Membandingkan
dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta menerapkan operasi hitung
bilangan bulan dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
4.2 Menggunakan pola dan
generalisasi untuk menyelesaikan masalah
Indikator : Siswa dapat menerapkan operasi hitung dalam menyelesaikan masalah melibatkan
sifat-sifat operasi hitung.
Masalah 3
Hana
sedang sakit flu berat dan setelah Hana pergi berobat ke Dokter, Hana diberi
obat oleh dokter dua macam, yaitu antibiotic
dan paracetamol, dengan aturan untuk antibiotik
3×1 sehari dan paracetamol 3×2 sehari. Berapa banyak obat yang
diminum Hana dalam 3 hari?
Alternatif
Penyelesaian:
Berdasarkan
Masalah 3, diketahui bahwa untuk
obat antibiotik banyak obat yang
diminum Hana dalam sehari yakni pagi, siang, dan malam satu tablet, maka obat
yang diminum Hana adalah: 3 × 1 berarti: 1 tablet diminum pagi hari, 1 tablet
tablet diminum siang hari, dan 1 tablet diminum malam hari.
Maka
banyak obat antibiotik yang dimakan Hana dalam sehari adalah 3 tablet.
Sehingga
untuk 3 hari kedepan, Hana meminum obat antibiotic sebanyak: 3 × 3 = 9 tablet.
Untuk
obat paracetamol banyak obat yang diminum Hana dalam sehari yakni pagi,
siang, dan malam dua tablet, maka obat yang diminum Hana adalah 3 × 2 berarti:
2 tablet diminum pagi hari, 2 tablet tablet diminum siang hari, dan 2 tablet
diminum malam hari.
Maka
Banyak obat paracetamol yang diminum Hana dalam sehari adalah 6 tablet.
Sehingga
untuk 3 hari ke depan, Hana meminum obat paracetamol sebanyak: 6×3 = 18
tablet.
Jadi,
banyak obat yang diminum Hana selama tiga hari adalah 6 + 18 = 25 tablet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar