A.
Standar Proses
Menurut NCTM
ada lima standar proses dalam proses pembelajaran. Kelima standar proses tersebut dikenal sebagai Daya Matematis (Mathematical Power). Kelima standar proses
harus tidak dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dari standar isi dalam
kurikulum matematika. Kelima standar proses mengarahkan metode-metode atau
proses-proses untuk mengerjakan seluruh matematika, oleh karena, itu harus
dilihat sebagai komponen-komponen integral dengan pembelajaran dan pengajaran.
Standar proses merujuk kepada proses matematika yang mana melalui proses
tersebut siswa memperoleh dan menggunakan pengetahuan matematika. Adapun
kelima standar tersebut, yaitu
Standar Proses Menurut NCTM
Lima Standar
Proses dari prinsip-prinsip dan Standar Matematika Sekolah
|
|
Standar
Pemecahan Masalah
Program pengajaran dari Pra-TK sampai kelas 12 harus memungkinkan semua
siswa untuk …
|
·
Membangun pengetahuan matematis
baru melalui pemecahan soal
·
Menyelesaikan soal yang muncul
dalam matematika dan dalam bidang lain.
·
Menerapkan dan menyesuaikan
berbagai macam strategi yang cocok untuk memecahkan soal
·
Mengamati dan mengembangkan
proses pemecahan soal matematika.
|
Standar Penalaran
Program pengajaran dari Pra-TK sampai kelas 12 harus memungkinkan semua
siswa untuk …
|
·
Mengenal pemahaman dan bukti
sebagai aspek yang mendasar dalam matematika
·
Membuat dan menyelidiki
dugaan-dugaan matematis
·
Mengembangkan dan mengevaluasi
argument dan bukti matematis
·
Memilih dan menggunakan
berbagai macam pemahaman dan metode pembuktian.
|
Standar
Komunikasi
Program pengajaran dari Pra-TK sampai kelas 12 harus memungkinkan semua
siswa untuk …
|
·
Mengatur dan menggabungkan
pemikiran matematis mereka melalui komunikasi
·
Mengkomunikasikan pemikiran
matematika mereka secara koheren dan jelas kepada teman, guru, dan orang
lain.
·
Menganalisa dan menilai
pemikiran dan strategi matematis orang lain
·
Menggunakan bhasa matematika
untuk menyatakan ide matematika dengan
tepat
|
Standar
Koneksi
Program pengajaran dari Pra-TK sampai kelas 12 harus memungkinkan semua
siswa untuk …
|
·
Mengenal dan menggunakan
koneksi antara ide-ide mattematika
·
Memahami bagaimana ide-ide
matematika berhubungan dan saling berkaitan sehingga merupakan satu system
yang utuh.
·
Mengenal dan menerapkan
matematika pada bidang lain.
|
Standar
Representasi
Program pengajaran dari Pra-TK sampai kelas 12 harus memungkinkan semua
siswa untuk …
|
·
Membuat dan menggunakan
representasi (penyajian) untuk mengorganisasikan, merekam, dan
mengkomunikasikan ide-ide matematika.
·
Memilih, menerapkan, dan
mewujudkan penyajian matematika untuk menyelesaikan soal
·
Menggunakan penyajian untuk
memodelkan dan menafsirkan fenomena fisik, social, dan matematika.
|
Sumber : Dikutip dari Prinsip-prinsip dan Standar
Matematika Sekolah. Hak Cipta National
Council of Teachers Of Mathematics. Tahun 2000 (John A Van De Walle, 2007)
Berdasarkan tabel diatas,
terdapat lima standar yang mendeskripsikan keterkaitan
pemahaman matematika dan kompetensi matematika yang
hendaknya siswa ketahui dan dapat siswa lakukan. Kemampuan
representasi merupakan salah satu komponen standar proses dalam Principles and Standards for School
Mathematics selain kemampuan pemecahan masalah, penalaran, komunikasi dan
koneksi. Hal ini mengandung beberapa alasan, karena untuk berpikir matematika
dan mengkomunikasikan ide-ide matematika, seseorang perlu merepresentasikannya
dalam berbagai cara. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa obyek dalam
matematika itu semuanya abstrak dan untuk mempelajari dan memahami ide-ide
abstrak itu memerlukan representasi. Menurut Jones (dalam Fadillah, 2008),
terdapat tiga alasan mengapa representasi merupakan salah satu dari proses
standar, yaitu:
1. Kelancaran dalam melakukan translasi di
antara berbagai jenis representasi yang berbeda merupakan kemampuan dasar yang
perlu dimiliki siswa untuk membangun suatu konsep dan berpikir matematika;
2. Ide-ide matematika yang disajikan guru
melalui berbagai representasi akan memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap siswa dalam mempelajari matematika; dan
3. Siswa membutuhkan latihan dalam membangun
representasinya sendiri sehingga siswa memiliki kemampuan dan pemahaman konsep yang
baik dan fleksibel yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah.
membantu
BalasHapus