Translate

Jumat, 03 Juli 2015

ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

ANALISIS REGRESI KORELASI

      Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih peubah bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y). dalam penelitian peubah bebas ( X) biasanya peubah yang ditentukan oelh peneliti secara bebas misalnya dosis obat, lama penyimpanan, kadar zat pengawet, umur ternak dan sebagainya. Disamping itu peubah bebas bisa juga berupa peubah tak bebasnya, misalnya dalam pengukuran panjang badan dan berat badan sapi, karena panjang badan lebih mudah diukur maka panjang badan dimasukkan kedalam peubah bebas (X), sedangkan berat badan dimasukkan peubah tak bebas (Y). sedangkan peubah tak bebas (Y) dalam penelitian berupa respon yang diukur akibat perlakuan/peubah bebas (X). misalnya jumlah sel darah merah akibat pengobatan dengan dosis tertentu, jumlah mikroba daging setelah disimpan beberapa hari, berat ayam pada umu tertent dan sebagainya.
      Bentuk hubungan antara peubah bebas (X) dengan peubah tak bebas (Y) bisa dalam bentuk polinom derajat satu (linear) polinom derajat dua (kuadratik). Polinim derajat tiga (Kubik) dan seterusnya. Disamping itu bisa juga dalam bentuk lain misalnya eksponensial,logaritma,sigmoid dan sebagainya. Bentuk-bentuk ini dalam analisis regresi-korelasi biasanya ditransformasi supaya menjadi bentuk polinom.
      Dalam bentuk yang paling sederhana yaitu satu eubah bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y) mempunyai persamaan :
      Y =a +bx
Disini a disebut intersep dan b koefisien arah
      Dlam pengertian fungsi persamaan garis Y + a +bx hanya ada satu yang dapat dibentuk dari dua buah titik denagn koordinat yang berbeda yaitu ( X1, Y1) dan X2,Y2). Hal ini berarti kita bisa membuat banyak sekali persamaan garis dalam bentuk lain melalui dua buat titik yang berbeda koordinatnya/tidak berimpit.
      Persamaan garis melalui dua buah titik dirumuskan sebagai berikut :


            Y

Y=a+bx
 
 


Text Box: -----------------   X    
Sebagai contoh misalnya titik A (1,3) dan titik B ($,9) maka persamaan gais linear yang dapat dibuat adalah :
(Y-3)(4-1) =(X-1) (9-3)
3Y-9 = 6X-6
3Y = 3 +6X                             Y=1+2X
Dalam bentukmatrik bisa kita buat persaman sebagai berikut :
            Y1 = a + b X1
            Y2 = a + b X2
           
           
           
           
           
Jadi a=1 dan b=2 sehingga persamaannya Y=1 +2X
Jika jumlah data sebanyak n maka persamaannya sebagai berikut ;
           
            i= 1,2,3,…..n
disini βo adalah penduga a, β1 adlah penduga b dan εi merupakan besarnya simpangan persamaan garis penduga. Semakin kecil nilai εi persamaan regresi yang diperoleh akan semakin baik.
Jadi kita dapat menuliskan pengamatan kita menjadi
…………………..
Dengan notasi matrik dapt ditulis sebagi berikut :
Jadi kita peroleh matrik Y,X,β dan ε dengan dimensi sebagi berikut :
Jika diasumsikan E(ε) = 0 maka E(Y) = Xβ
      Bila modelnya benar β merupakan enduga terbaik yaitu dengan jalan melakukan penggadaaan awal dengan X’ sehingga diperoleh persamaan normal sebagai berikut :
X’Y=X’X   β
   2x1          2x2    2x1


Jadi β=(X’X)-1X’Y
Disini(X’X)-1 adalah kebalikan (inverse)dari matrik X’X
(X’X)-1 =
Jadi
Contoh
      Seorang peneliti ingin mengetahui bentuk hubungan antara jumlah cacing jenis tertentu denagn jumlah telurnya pada usus ayam buras. Untuk tujuan tersebut diperiksa 20 ekor ayam dan ditemukan sebagai berikut :



Tabel 1 jumlah cacing dan jumlah telurnya pada usus ayam buras am buras.
No
Jumlah Cacing ( Xi)
Jumlah telurnya (Yi)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
12
14
13
12
15
16
13
11
10
11
12
13
17
19
13
11
16
12
14
15
45
50
51
43
61
62
50
43
40
44
48
52
70
76
53
43
60
48
53
63
Total
269
1055
rataan
13,45
52,75
Dari data diatas kita bisa menghitung :
=12+14+13+…………………………+15=269
=45+50+51+……………………….+63=1055
=122+142+132+……………………+152=3719
=452+502+512+……………………+622=57449
=12x45+14x50+13x51+…………………+15x63=14604
Bila kita duga bentuk hubungan antara jumlah cacing (X)dan jumlah telurnya (Y) adalah :
Ŷi01Xii
   i=1,2,3,……………………..,20
disini Ŷi adalah dugaan Yi
jadi persamaan normalnya adalah :
                        X’Y =X’Xβ
Jadi Ŷ=-2,442 + 4,103 Xi,
Persamaan garis regresi Yi =-2,442 + 4,103 Xi bukanlah satu-satunya garis penduga untuk menyatakan hubungan antara jumlah cacing dengan jumlah telurnya. Sudah barang tentu masih banyak lagi bentuk persamaan penduga yang dapat dibuat misalnya dalam bentuk persamaan Yi=βo1Xi2Xi2,Yi=βoXiβ1 ( dalam bnetuk linear LnYi=Ln βoiLnXi)dan masih banyak lagi bentuk yang lainnya
Untuk menyatakan apakah garis yang diperoleh cukup baik untuk menggambarkan hubungan antara peubah bebas (X) dengan peubah tak bebas(Y) dapat dilakukan pengujian bentuk model yang digunakan dan keeratan hubungannya (korelasinya) untuk menyatakan ketepatan dan ketelitian persamaan garis regresi yang diperoleh.
Garis regresi yang kita peroleh akan selalu melalui rata-rata peubah X dan Y (X,Y)maka dapat dijelaskan seperti gambar dibawah ini

 
β0
 
 
 
(Yi-Ў.)=(ỹ- Ў.)(Yi- ỹ)
 
Ỹ = β0 + β1Xi
 
Yi
 
(Xi,Yi)
 

Dengan metode kuadrat terkecil maka kita peroleh :
Dari persamaan diatas maka diperoleh :
JK total =
JK Regresi =
JK Galat =
Sedangkan=
      Untuk menetukan apakah garis regresi yang kita peroleh cukkup dapatdipercaya maka kita dapat mengujinya dengan uji F seperi tabel sidik ragam dibawah ini

Sumber
keragaman
Derajat
bebas
Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah
F
hitung
F tabel
0,05
0,01
Regresi


Galat

p


n-1-p
JK R


JK G
KTR
KTG



Total
n-1
JK T





Jika hasil hitungan yaitu F hitung ()≥ dari F tabel (0,05; p,n-1-p) maka dapat disimpulkan persamaan garis regresi nyata (P<0,05) bentuk persamaannya seperti yang kita duga demikian pula jika F hitung ()≥ dari F tabel (0,05; p,n-1-p) maka dapat disimpulkan persamaan garis regresi sangat nyata (P>0,05) atau dengan kata lain persamaaan garis regresi tersebut tidak bisa kita terima sebagai penduga hubungan antara peubah (X) dengan Peubah (Y)
      Bila bentuk hubungan antar peubah X dengan peubah Y sudah dapat kita terima maka kita ingin pula mengetahui seberapa besar keeratan hubungannya(korelasinya). Walaupun bentuk hubungan antara peubah X dengan peubah Y ada dalam bentuk yang benar belum tentu korelasinya bsar karena banyakpeubah  lain yang turut mempengaruhi perubahan peubah Y
      Besarnya perubahan peubah Y yang dapat diterangkan oleh peubah X dengan menggunakan persamaan garis regresi yang diperoleh disebut koefisien determinan
      Koefisien determinat diberi lambing r2 untukbentuk persamaan garis regresi sederhana dan R2 untuk  bentuk persamaan lainnya, besarnya 0<r2 =R2<1 dan dihitung dengan rumus :
Jadi koefisien korelasinya : r =R=
Dari tabel 1 kita dapat menghitung
JK Total =
               = 57449-55651,25=1797,75
JK Regresi = (X’Y)’β   (1055)(2,442)+ (14606)(4,103) – 55651,25
                                                        =1692,625
.JK Galat = JK total- JK Regresi =
                   = 1797,75-1692,625=105,098




Jadi tabel sidik ragamnya adalah :
Sumber
keragaman
Derajat
bebas
Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah
F
hitung
F tabel
0,05
0,01
Regresi


Galat

1


18
1692,652


105,098
1692,652


5,839
289,89
4,41
8,29
Total
19
1797,750




Jadi dapat disimpulkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh sangat nyata (P<0,01) karena F hitung> F tabel pada taraf signifikansi 0,01 (289,89>8,29)
Jadi
Jadi dengan menggunakan persamaan garis regresi penduga Yi =-2,442 + 4,103 Xi banyaknya jumlah telur cacing pada usus ayam buras sekitar 94,15 % ditentukan oleh banyaknya cacing dalam usus tersebut sedangkan 5,85 % ditentukan atau dipengaruhi oleh factor lain.
      Jadi kereratan hubungan (r=±√0,9415=0,9703­) dalam persamaan ini diambil hanya r positip karena dengan bertambah besarnya nilai Xi nilai Yi juga meningkay. Untuk menyatakan apakah hubungan cukup berarti maka besarnya r ini dapat kita bandingkan dengan r tabel.
      Jika r hitung ≥ r tabel (0,05:p,db=n-p-1) maka disimpulkan keeratan hubungannya nyata (P>0,05) dan jika r hitung≥r tabel (0,01;p,db=n-p-1)maka disimpulkan keeratan hungannya sangat nyata (P<0,01) sedangkan jika r hitung< r tabel (0,05;p,db=n-p-1) maka disimpulkan keeratan hubungannya tidak nyata (P<0,01)
      Bila persamaan garis regresi derajat polinomnya atau peubah bebasnya (X) lebih besar dari satu maka perlu dilakukan pengujian terhadap koefisien garis regresinya (βj yaitu β1,β2,…………,βp), untuk mengetahui βj yang mana yang menentukan ketepatan dan ketelitian garis regresinya yang diperoleh.
      Misalkan terdiri dari p peubah bebas maka modelnya menjadi Yi = βo + β1Xi1+………..+βpXip dengan persamaan normalnya :
            disini d=p+1
                        Jadi :β= (X’X)-1X’Y


Jika elemen-elemen matrik X kita kurangi dengan rata-rata elemen-elemen tiap kolomnya maka diperoleh matrik XA. sebagai contoh kita untuk p=2 maka matriknya adalah sebagai berikut :

Biasanya ditulis :
Untuk menguji βi kita cari kekalikan dari matriks XAXA-1kemudian kita gandakan dengan regresi yaitu maka pengujian βi dapat dilakukan dengan rumus :
     
Disini √Sbi adalah elemen-elemen diagonal matrik XAXA-1 yang telah digandakan dengan regresi
Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara dosis oba tertentu (X) dengan kadar Creatinin Ginjalnya (Y) dari hasil peneitiannya diperoleh hasil sebagai berikut :
Data hasil penelitiannya sebagai berikut:
No
Dosis Obat mg (Xi)
Kadar Creatinin % (Yi)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
5
7
3
2
4
6
7
8
8
1
3
10
13
15
20
16
11
14
12
21
17
10
7
6
11
16
Jawab
      Dari data yang diperoleh diduga bentuk persamaan garis regresinya Yi =β01Xi +β2X12+εi
Jadi persamaann normalnya adalah X’Y=X’X β
Jadi persamaan garis regresinya adalah:
Ŷi=3,36313 + 6,77799Xi -0,80123X
JK total =
            = 2903-2640,067=262,933
JK Regresi =(X”Y)’
                  =
                  = 669,263 +5442,726 -3248,988-2640,067
                  = 222,934
JK Galat == JK total – JK Regresi
            = 262,933-222,934 =39,999

Jadi tabel sidik ragamnya adalah :
Sumber
keragaman
Derajat
bebas
Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah
F
hitung
F tabel
0,05
0,01
Regresi


Galat

2


12
222,934


39,999
111,476


3,333
33,44
3,89
6,93
Total
14
262,933





Disini = KT Galat =3,333
Jadi dapat kita simpulkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh sangat nyata (P<0,01) karena F hitung > f tabel pada taraf signifikasi 0,01(33,44>8,93)
Jadi
Maka R =√0,8479=0,9208
Bila kita bandingkan dengan R0,01(db=2;12)=0,732 maka disimpulkan korelasinya sangat nyata (P<0,01)
      Untuk menguji β1dan β2 maka dicari matrik XAXA dan kebalikkanya (XAXA-1)
JK X =
        = 356 – 273,0667 = 82,9333

JK X2 =
            = 15703 -8449,0667 =7253,9333
JK XX2 =
             = 2278-
            = 2278 – 1518,9333 =759,0667
X’AXA =
XAXA-1
                       
Untuk  maka
Untuk  maka
Bila kita bandingkan t0,005(db=n-p-1=12)=3,055 tH untuk β1 dan β2 lebih besar dari t tabel 0,01 maka disimpulkan koefisien garis regresinya sangat nyata (P<0,01)
dar creatinin Darah (%)

Y = 3.36313 + 6.77799X – 0.80123X2
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar